Bahkan, khusus tur di Jeddah, Eka memboyong 25 jamaahnya dengan naik kereta cepat dari Mekkah. "Kebetulan KBIHU kami punya tiga tim yang membantu selama jamaah di Tanah Suci, sebagian sepupu yang sudah lama tinggal di sini sehingga semua bisa lancar," kata alumnus jurusan kebidanan Universitas Malahayati Lampung ini.
Eka mengaku tak terlalu canggung. Apalagi sejak masa kuliah di Universitas Malahayati, dunia jasa travel telah mulai dijalaninya. Dengan memakai bendera Ari Tour, Eka mengaku telah beberapa kali membantu memberangkatkan pelancong backpacker. Tujuannya antara lain di Singapura, Hong Kong, Korea dan sebagainya. Bahkan dalam waktu dekat, Eka bakal memberangkatkan turis ke Turki.
Yang membuat Eka lebih bahagia, banyak jamaah haji senang atas layanannya. Karena selain memberi bimbingan ibadah dan wisata, dia juga membantu menjaga kesehatan jamaah. Keahliannya di bidang kebidanan membuat Eka banyak paham tentang bagaimana mengatasi sejumlah penyakit seperti kolesterol, darah tinggi, hingga diabetes mellitus.
"Bahkan saya bawa sendiri obat-obatan untuk membantu jamaah. Mereka sangat senang karena kapanpun bisa dimintai bantuan obat, konsultasi dan sebagainya," jelas Eka.
Tak hanya itu jamaah juga senang karena dia memberikan sejumlah bonus. Ongkos bus untuk mengambil miqat misalnya, sepenuhnya dia gratiskan. Eka pun tak meminta satu riyal pun uang living cost jamaah. Tiga titik miqat yakni Tan'im, Ji'ranah dan Hudaibiyah semuanya telah dirasakan jamaah. Belum lagi sejumlah destinasi wisata di Madinah dan Jeddah telah didatangi jamaahnya.
Baginya, biaya bimbingan yang dipungut dari jamaah saat di Tanah Air sudah cukup. Untuk itu, dia berkomitmen fokus memberikan pelayanan yang terbaik tanpa membebani jamaah. Selama ibadah di Tanah Suci pula, Eka memastikan tidak ada jamaah yang sangat kelelahan.
Editor : Muhammad Andi Setiawan