"Semua ini memerlukan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Presiden berharap para CEO perusahaan besar AS dapat membangun kerjasama konkret di G20 dan kerjasama dengan ASEAN," ungkap Retno.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan potensi Indonesia terutama dengan sumber daya alam yang dapat berkontribusi untuk penyediaan energi hijau. Potensi yang besar juga dimiliki Indonesia dengan sumber daya untuk energi hijau seperti tenaga hidro, surya, dan geothermal. Oleh karena itu, Jokowi mengundang para pelaku bisnis AS untuk bermitra dengan Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
"Hal lain yang disinggung Presiden adalah ekonomi digital di Asia Tenggara dan Indonesia. Presiden mengatakan nilai ekonomi digital Asia Tenggara diprediksi mencapai USD330 miliar di 2025. Di Indonesia, ekonomi digital diproyeksikan tumbuh 20% per tahun mencapai USD146 miliar di 2025, dan Indonesia memiliki 2.346 startup, terbanyak ke-5 di dunia dengan 2 decacorn dan 8 unicorn," tambah Retno.
Jokowi mengharapkan kerjasama dengan kalangan swasta AS dalam pengembangan infrastruktur digital memfasilitasi digital capacity building serta mendukung ASEAN dan Indonesia masuk global value chain melalui digitalisasi.
"Di akhir sambutannya, Pak Presiden mengharapkan pertemuan ini menjadi momentum kehadiran kembali AS di kawasan melalui perusahaan-perusahaannya dengan kerjasama yang saling menguntungkan," pungkas Retno.
Editor : Muhammad Andi Setiawan