get app
inews
Aa Read Next : Muslimat NU Kota Salatiga Peringati Harlah ke-78 di Student Center UIN Salatiga

(Apa) Arti Sebuah Nama : Menamai UIN yang Ada di Kota Salatiga

Senin, 21 Februari 2022 | 07:51 WIB
header img
Anggota masyarakat Kota Salatiga, Muhamad Fahrudin Yusuf, ( Foto/Dok)

Ada nama pelaku sejarah nama Salatiga, yaitu Ki Ageng Pandanaran. Ada nama K.H Abdul Wahid, pejuang agama di Salatiga, kakek buyut K.H Hasyim Asy’ari, Pahlawan Nasional. Ada nama K.H Zubair Umar Jailani, pendiri IKIP NU, embrio IAIN Salatiga. Ada pula maha guru ulama nusantara K.H Shaleh bin Umar, atau masyhur dengan nama K.H. Shaleh Darat, guru pendiri NU K.H Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan, juga Srikandi Pahlawan Wanita, R.A Kartini.

Namun mengingat pemberian nama itu sakral, ada baiknya kita mempertimbangkan banyak hal.

Sebagai masyarakat berbudaya, kita tidak akan meninggalkan sesepuh di mana UIN itu berada, mengingat nama kita itu juga pemberian orang tua, kyai atau sesepuh kita.

Sebagai masyarakat akademisi; bila madzhab kita adalah fungsionalis strukturalis, nama itu itu dipilih sesuai fungsi dan struktur yang dipunyai lembaga itu sendiri. Bila madzhab kita historis, nama pendiri layak dikedepankan. Madzhab lain silahkan ditambahkan sesuai disiplin ilmu pembaca sendiri….silahkan usul sebelum di-namai ya….

Kalau saya sendiri, nama terakhir menjadi favorit saya. Nama Shaleh Darat, selain nama itu secara admistratif, sepengatahuan saya belum pernah digunakan, nama itu melambangkan kedalaman ilmu, keberhasilan mendidik santri (kader), visioner, dan tentunya Islam yang moderat atau Islam Indonesia. Kalau Anda?????

Bila takdir sudah menulis bahwa UIN kita harus bernama UIN Salatiga, saya berharap nama belakang “Salatiga” itu bukan doa, nubuat dan harapan. Namun, nama itu hanya tetenger itu hanya sebagai bentuk penghargaan atas nama dan penanda lokasi saja.

Toh, bilapun diberi nama UIN Shaleh Darat Salatiga, pada akhirnya orang juga tetap akan menyebut UIN Salatiga juga.

Saya kira Mbah Shaleh Darat juga tidak keberatan bila namanya tidak dipakai, seperti halnya Bu Pun Su tetap dikenal sebagai “tak bernama” juga amat sangat terkenal, dan saya menulis ini juga tidak sedang mencari nama.

Wallahu A’lam….

Oleh : Muhamad Fahrudin Yusuf

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Follow Berita iNews Salatiga di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut