"Mungkin sudah jalan saya masuk Islam, Allah membimbing saya menghadap kepada guru agama Islam waktu itu. Saya minta izin untuk mengikuti kegiatan pembelajaran agama Islam. Dari situ guru ini malah sering panggil saya ke rumah dan saya banyak tanya di situ," paparnya.
Bu Naning juga meyakini keputusannya menjadi seorang Muslimah memiliki banyak dasar. Tidak hanya menelan mentah-mentah ajaran Islam, ia juga sempat menyelisik lebih jauh terkait isi ajaran umat non-Muslim di dalam kitabnya dengan isi ajaran umat Islam di dalam Alquran terkait sosok Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
"Saya juga sudah belajar sedikit agama Islam bahwa Muhammad itu juga utusan Allah, berarti kan sama-sama utusan, bukan Tuhan, dari situ bergejolak hati saya kan," ungkapnya.
Meski begitu, banyak rintangan yang harus dilalui Bu Naning dalam perjalanannya mempelajari Islam. Salah satunya tentangan dari keluarganya yang mayoritas non-Muslim. Dia pun saat itu dianggap telah murtad.
Bahkan, Bu Naning mengaku pernah mendapat siksaan dari kakak pertamanya karena mengetahui dirinya yang sedang mempelajari agama Islam.
"Jadi kakak pertama saya itu setelah mengetahui saya belajar agama Islam, ditempelenglah saya, bahkan pernah sampai pingsan. Kalau ketahuan saya belajar tentang agama Islam di dalam kamar itu, kamar saya didobrak," ceritanya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan