"Dia selalu berkata pada kami bahwa kami harus jadi cerdas, bahwa kami berperang sebagai negara yang cerdas,” lanjutnya.
Tapi mengajar kuliah dari balik parit bukanlah hal yang mudah. Para mahasiswa harus terbiasa mendengar suara tembakan dari kejauhan.
"Dalam suatu kuliah, suaranya sangat keras sehingga para mahasiswa bisa mendengar semuanya. Saya kemudian sembunyi di parit dan melanjutkan kuliah," ujarnya.
Dari apa yang terjadi di sekitarnya, Shandor bisa menunjukkan pecahan peluru dan mengajarkan para mahasiswanya tentang jenis misil yang berbeda-beda.
Mata kuliah Shandor juga merupakan suatu hal yang baru bagi rekan-rekan prajuritnya, yang sering mendengarkannya memberi kuliah dan memotretnya di tempat kerja.
Salah satu jepretan foto yang menunjukkan Shandor memegang ponselnya di parit, diunggah di dunia maya dan menjadi viral di seluruh Ukraina.
Sejumlah seniman di seluruh negeri sejak itu membuat lukisan dan kartun yang terinsipirasi darinya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait