5. Papa John's
Restoran Papa John's juga ikut memberhentikan semua operasi perusahaan di Rusia. Keputusan ini mencakup berakhirnya dukungan operasional, pemasaran dan bisnis di pasar negara beruang merah.
Papa John's menjelaskan bahwa restoran-restoran di Rusia masih beroperasi karena semua restoran dimiliki oleh pewaralaba independen, dan pewaralaba utama yang mengendalikan. Namun, Papa John's mengaku saat ini tidak menerima royalti dari toko-toko itu.
6. Heineken
Perusahan minuman bir, Heineken, mengumumkan akan berhenti memproduksi dan menjual bir di Rusia. Pengumuman yang disampaikan pada hari ini, Jumat (9/3/2022), menyebutkan perusahaan akan mengambil langkah segera untuk menghentikan aliran uang, royalti, dan dividen dari negara tersebut.
"Kami memilih opsi strategis terbaik untuk masa depan operasi di Rusia. Kami melihat perbedaan yang jelas antara tindakan pemerintah dan karyawan kami di Rusia," bunyi pengumuman Heineken.
7. PepsiCo (berdampak pada 20.000 mitra dan 40.000 pekerja pertanian)
PepsiCo pun juga sama dengan enam perusahan makanan dan minuman lainnya. PepsiCo akan menuntaskan penjualan dan merek minuman global di negeri beruang merah.
CEO PepsiCo Ramon Laguarta mengatakan Pepsi akan berhenti investasi modal, beriklan, dan melakukan kegiatan promosi di Rusia. Namun, PepsiCo akan terus menjual beberapa produk bahan pokoknya, termasuk susu formula, makanan bayi, dan produk olahan susu lainnya.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk terus menawarkan produk kami yang lain di Rusia, termasuk kebutuhan sehari-hari. Dengan terus beroperasi, kami akan terus mendukung mata pencarian 20.000 mitra Rusia kami dan 40.000 ribu pekerja pertanian Rusia dalam rantai pasokan, karena mereka menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang signifikan di masa depan," kata Laguarta.
8.Coca-Cola
Coca-Cola juga membatalkan bisnisnya di Rusia. Perusahaan minuman karbonat raksasa itu menyatakan dukungannya bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina.
9. Nestle
Nestle memberhentikan semua investasi modal di Rusia. Bahkan semua iklan di copot di negara itu. Namun, konsumer makanan dan minuman terbesar di dunia tersebut berjanji tidak akan menarik pasokan produk dari toko-toko di Rusia.
"Kami bekerja keras untuk membantu agar menjaga makanan tersedia bagi masyarakat, baik itu di rak-rak toko atau melalui sumbangan makanan dan minuman penting seperti makanan bayi, sereal, sup, dan mie kepada mereka yang membutuhkan di seluruh wilayah," bunyi pernyataan Nestle.
Demikian daftar perusahaan makanan dan minuman yang menghentikan operasional bahkan hengkang dari Rusia dan menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan.
Editor : Muhammad Andi Setiawan