get app
inews
Aa Text
Read Next : Rusia Tidak Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth, Rusia : Tak Bermoral

9 Perusahaan Makanan dan Minuman Ini Minggat dari Rusia

Sabtu, 12 Maret 2022 | 05:10 WIB
header img
McDonald's salah satu perusahaan makanan dan minuman yang menghentikan operasional di Rusia, sehingga 62.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. (Foto: Dok/iNews)

JAKARTA, iNews.id - Akibat sanksi Barat ke Rusia terkait invasi militer di Ukraina, sedikitnya 9 perusahaan makanan dan minuman mengumumkan menghentikan sementara operasional bahkan hengkang dari negara beruang merah itu. Imbasnya, ratusan ribu karyawan atau pekerja terpaksa kehilangan pekerjaan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar 9 perusahaan makanan dan minuman yang menghentikan operasional bahkan hengkang dari Rusia, sehingga menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan: 

1. Starbucks (2.000 karyawan kehilangan pekerjaan)

Brand minuman dengan logo wanita setengah manusia setengah ikan itu memberhentikan semua aktivitas bisnisnya di Rusia. Tak hanya itu, disampaikan Johnson bahwa Starbucks juga berhenti mengirim semua produk Starbucks ke Rusia.

"Mitra berlisensi kami telah setuju untuk segera menghentikan operasi toko dan akan memberikan dukungan kepada hampir 2.000 (karyawan) di Rusia yang bergantung pada Starbucks untuk mata pencaharian mereka," ujar CEO Starbucks Kevin Johnson.

2. Burger King 

Perusahaan makanan cepat saji, Burger King, juga turut menyatakan diri untuk cabut dari negara beruang merah. Restaurant Brands International (RBI), induk usaha Burger King, mengatakan bahwa mereka telah memberhentikan semua dukungan perusahaannya di pasar Rusia, termasuk operasi, pemasaran, dan rantai pasokan.

Burger King juga menghentikan investasi dan ekspansi di wilayah tersebut. Kendati demikian, tidak berarti restoran Burger King akan tutup total di Rusia. Karena, ada sekitar 800 cabang di sana sepenuhnya dikelola oleh pemegang waralaba utama lokal.

"Burger King Rusia adalah bisnis mandiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang waralaba kami di negara ini. Kami memiliki perjanjian hukum yang tidak mudah diubah," ungkap RBI melalui pernyataan.

3. McDonald's (62.000 orang kehilangan pekerjaan)

Restoran makanan cepat saji McDonald's menutup sementara seluruh 847 gerainya di Rusia. "McDonald's memutuskan untuk menutup sementara semua restoran kami di Rusia dan menghentikan sementara seluruh operasi di pasar," tutur CEO Chris Kempczinski melalui pernyataan.

Secara global, sebagian besar lokasi McDonald's dioperasikan oleh operator waralaba. Namun, di Rusia, 84 persen lokasi gerai dioperasikan langsung oleh perusahaan.

Di Rusia, McDonald's telah mempekerjakan 62.000 orang. Perusahaan ini bekerja sama dengan ratusan pemasok dan mitra lokal di Rusia untuk memproduksi makanan yang disajikan kepada pelanggan.

"Kami melayani jutaan pelanggan Rusia setiap hari yang mengandalkan McDonald's. Selama 30 tahun lebih McDonald's beroperasi di Rusia, kami menjadi bagian penting dari 850 komunitas tempat kami beroperasi," kata Chris Kempczinski.

Meski demikian, lanjutnya, perusahaan tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang terjadi di Ukraina saat ini. Maka dari itu, McDonald's memutuskan menutup gerai untuk sementara.

4. Yum Brands ( KFC dan Pizza Hut)

Yum Brands, induk perusahaan KFC dan Pizza Hut yang memiliki 1.000 waralaba di Rusia, memberhentikan semua investasi dan pengembangan restoran di negara tersebut. 

Perusahaan itu mengatakan akan mengkaji opsi-opsi tambahan dan mengalihkan semua keuntungan dari operasi di Rusia ke bantuan kemanusiaan.

Yum Brands juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang dalam proses menutup restoran-restoran KFC di Rusia.

Mereka akan menyelesaikan kesepakatan dengan para mitra waralaba lokal untuk memberhentikan semua operasi restoran Pizza Hut di Rusia.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut