Ukraina Tidak Akan Memaafkan dan Melupakan Kekejaman Pasukan Rusia yang Membunuh

Pejabat Ukraina mengatakan Rusia menyerang sasaran sipil di seluruh negeri, termasuk rumah sakit, tempat perawatan anak-anak, dan sekolah.
Namun Rusia membantah menargetkan warga sipil, dengan mengatakan pihaknya melakukan "operasi militer khusus" melawan "nasionalis" Ukraina dan "neo-Nazi".
Wakil Perdana Menteri (PM) Ukraina Olha Stefanishyna mengatakan kepada BBC bahwa, setelah "perlawanan kuat" dari tentara Ukraina, terjadi "operasi besar-besaran" oleh Rusia terhadap warga sipil.
Pada Minggu (6/3), sebuah keluarga beranggotakan empat orang tewas ketika pasukan Rusia menembakkan peluru ke orang-orang yang melarikan diri dari konflik di kota Irpin, barat laut Kyiv.
Lalu di kota pelabuhan Mariupol, evakuasi yang dijanjikan dibatalkan pada Sabtu (5/3) dan Minggu (6/3) di tengah serangan baru.
Dewan kota di sana mengatakan penembakan Rusia telah membuat pergerakan yang aman menjadi tidak mungkin. Namun Rusia menyalahkan pasukan Ukraina.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta