SALATIGA, iNewsSalatiga.id - Komunitas Tamasya Buku bekerja sama dengan IKAPI DI Yogyakarta dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sukses menggelar bazar buku dan festival literasi terbesar di Kota Salatiga. Acara yang berlangsung selama 10 hari ini menyajikan beragam kegiatan menarik yang menggabungkan semangat literasi dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Mengusung Toleransi dari Hati, Tamasya Buku Salatiga berhasil menciptakan ruang inklusif yang mempertemukan seluruh lapisan masyarakat untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari berbagai komunitas, pelajar, hingga akademisi yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan.
Selain bazar buku dengan berbagai pilihan bacaan mulai dari Rp5.000, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti kelas menulis, gelar wicara, lokakarya dan gelar karya, donor darah, hingga donasi buku untuk taman baca.
Menurut Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan, konsep yang diusung oleh Tamasya Buku Salatiga selaras dengan semangat kampus hijau. Penyelenggara Tamasya Buku Salatiga juga berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengajak seluruh pengunjung dan relawan untuk membawa botol minum dan kantong belanja sendiri.
"Untuk meningkatkan kritik Campus GreenMetric, kampus hijau, walaupun terlihat hijau, ratingnya perlu ditingkatkan lagi," tutur Eko.
Eko mengungkapkan bahwa tamasya itu identik dengan suasana santai. Kita bisa melihat-lihat, bertamasya setelah kuliah, dan mengeksplorasi berbagai buku. Dengan begitu, pikiran dan imajinasi kita bisa berkelana ke mana saja.
Achmad Fathurrohman Rustandi, Koordinator Tamasya Buku, mengatakan bahwa kesuksesan Tamasya Buku Salatiga selama sepuluh hari ke depan, dari 29 Oktober s.d. 7 November 2024, tidak akan terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk IKAPI DI Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana, para relawan, serta seluruh pengunjung.
Kolaborasi antara komunitas, perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya telah membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan dampak yang signifikan. Tamasya Buku Salatiga merupakan contoh nyata bahwa sinergi dapat menghasilkan hal-hal yang positif bagi masyarakat.
Selain bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan kepedulian terhadap lingkungan, diharapkan acara ini juga dapat menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh masyarakat Salatiga.
Editor : Muhamad Andi Setiawan