JAKARTA,iNews.id - Untuk menyongsong Pilpres 2024, PDIP bagaimana pun tetap harus bergandengan dengan parpol lain. Karena itu pengamat Politik Citra Institute Yusa Farchan melihat ada dua makna di balik penugasan Puan Maharani untuk melakukan safari politik. Tugas itu merupakan mandat Rakernas PDIP pada Juni 2022.
"Mandat Ketua Umum PDIP kepada Puan untuk melakukan safari politik dengan parpol lain bisa dimaknai dua hal sekaligus," kata Yusa saat dihubungi, Sabtu (20/8/2022).
Pertama, Yusa menjelaskan secara politik, Puan mendapatkan tugas resmi untuk membangun relasi termasuk kemungkinan-kemungkinan berkoalisi dengan parpol lain. Artinya, PDIP lebih mengutamakan dan mendorong Puan dalam bursa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke depan.
"Meskipun PDIP bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, namun PDIP tetap membutuhkan partner koalisi, tidak saja dalam jangka pendek pencapresan, tetapi juga jangka panjang dalam mengelola pemerintahan jika PDIP memenangkan Pilpres 2024," terangnya
Namun, menurut Yusa, tugas pokok PDIP sekarang ini adalah bagaimana mengkompromikan dua variabel penting pemenangan yaitu dukungan politik dan elektabilitas calon. Dari dukungan politik, PDIP telah memenuhi tiket 20% presidential threshold. Sayangnya, elektabilitas Puan yang menjadi tantangan utama PDIP.
Editor : Muhammad Andi Setiawan