“Petugas-petugas itu selain muda juga sangat ramah. Sehingga mereka sangat cekatan dan membuat jamaah merasa disambut dengan hangat setiba dan saat akan pulang dari Tanah Suci,” katanya.
Menurut Nasrullah, kehadiran Wukala dan sejumlah perusahaan Saudi yang bertugas di area bandara sangat membantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sebab kehadiran mereka membuat kerja-kerja PPIH menjadi lebih efektif dan efisien.
Apalagi tahun ini, jumlah petugas PPIH yang diterjunkan di area bandara sangat sedikit, yakni sekitar 140 orang.
Nasrullah yang juga Wakil Ketua PPIH Arab Saudi berharap, penghargaan dari Wukala ini menjadi cambuk untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji pada tahun depan. Apalagi, jumlah kuota tahun depan kemungkinan bertambah jika pandemi Covid-19 semakin terkendali.
“Semoga kerjasama ini terus terbina dengan baik. Di sisi lain, petugas Indonesia juga harus meningkatkan profesionalisme serta kinerjanya karena tantangan ke depan tidak ringan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, pada fase kedatangan, ada 45.096 jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang pertama mendarat di Bandara Madinah. Mereka tergabung dalam 114 kloter.
Selain itu, ada 47.572 jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Mereka tergabung dalam 126 kloter. Jamaah haji gelombang pertama pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sebaliknya gelombang kedua pulang melalui Bandara Madinah.
Sementara itu, selain kepada Misi Haji Indonesia, Wukala juga memberikan penghargaan serupa kepada negara lain pengusung jamaah haji seperti dari Malaysia, India, Pakistan dan Bangladesh.
Editor : Muhammad Andi Setiawan