get app
inews
Aa Read Next : Putin : Tentara Ukraina Hanya Dijadikan Umpan Kekuatan Asing, Tidak Nurut Tembak

Krisis Ukraina, Tanda Berakhirnya Kerja Sama Rusia dengan Barat

Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:30 WIB
header img
Ilustrasi, (Foto : SINDOnews)


Analis itu menambahkan perpisahan itu menghilangkan “ilusi terakhir” yang mungkin dimiliki Rusia tentang manfaat “pengambilalihan secara bersahabat” negara mereka oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya setelah runtuhnya Uni Soviet.

Ia menilai di tengah konfrontasi saat ini, persamaan irasional Barat dengan ‘progresif’, Barat dengan ‘menarik’ oleh sebagian orang di Rusia sudah tidak lagi “up to date”.

Suasana hati seperti itu, katanya, bertahan dalam berbagai bentuk sejak zaman Peter Agung, yang memerintah negara itu pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18.

Artikel 3.500 kata tersebut memberikan pratinjau pembaruan konsep kebijakan luar negeri Rusia yang akan datang, sebuah dokumen yang memandu pekerjaan Kementerian Luar Negeri dan bagian lain dari pemerintah.

Moskow memandang sebagai tak terelakkan kedatangan tatanan dunia multipolar, yang akan menggantikan momen singkat unipolaritas pimpinan AS yang muncul pada 1990-an.

Beberapa blok "peradaban", masing-masing dipimpin oleh negara kuat seperti AS, China atau Rusia, akan menjadi pemangku kepentingan di masa depan, tetapi konfigurasi yang tepat belum ditentukan, prediksi Drobinin.

Diplomat itu menuduh AS secara aktif merusak lembaga-lembaga internasional dan sebaliknya mengacaukan dunia dalam upaya sia-sia untuk menunda pengurangan kekuatannya. Rusia berada di garis depan menentang Washington, katanya.

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Follow Berita iNews Salatiga di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut