"Saya datang, ke ruangan guru. Yang sambut saya awalnya bukan wali kelas musda tapi guru lain. Dan guru di sana mempersilahkan Musda naik ke ruangan lantai dua untuk ikut ujian," kata Mamat.
Tak berselang lama, wali kelas Musda pun masuk ke dalam kelas. Salah satu murid di dalam kelas berteriak, dan menyampaikan kepada gurunya bahwa Musda sudah turun sekolah.
Sontak guru itu dengan nada tinggi meminta Musda untuk keluar dari kelas dan memanggil orang tuanya lebih dulu.
"Saya duduk, guru datang baru temanku bilang, Musda turun sekolah. Baru guru bilang, 'Oh sekolah kah kamu Musda. Turun kamu pulang panggil dulu orang tua mu ke sekolah'. Itu bilang Bu guru marah sama aku," cerita Musda
Saat itu, kata musda, saat wali kelas itu keluar ruangan, ia ikut berdiri untuk pulang. Namun musda mendapatkan cibiran dari teman teman sekelasnya dengan disorakin dan dilempar kertas dan buku oleh beberapa siswa di kelasnya.
"Aku dilempar kertas, baru diteriakin, huuuu Musda diusir. Aku nangis sudah itu kak. Mau pulang tapi takut juga," kata Musda.
Musda ditemukan oleh Mamat menangis di penggir jalan di depan sekolahnya. Tak beberapa lama Mamat pergi Mengantar musda ke sekolah untuk ikuti ujian, Mamat menerima laporan bahwa Musda dikeluarkan dari kelasnya.
"Saya dapat laporan itu, langsung kembali lagi ke sekolah, saya kesana tiba-tiba lihat Musda sudah menangis meraung-raung di pinggir jalan depan sekolahnya dengan peluk tasnya. Sakit hati saya lihat itu," beber Mamat.
Melihat kondisi tersebut, Mamat pun langsung membawa Musda kembali ke sekolah untuk meminta klarifikasi pihak sekolah, dan ingin bertanya apa yang terjadi.
"Dengan menangis, saya bawa Musda, saya di situ baru ketemu sama wali kelasnya. Niat saya mau menghadap ke kepala sekolah. Tapi Kepseknya tidak ada. Jadi saya cuma ketemu wali kelasnya," kata Mamat.
Saat meminta kejelasan oleh wali kelas, Mamat memohon agar pihak sekolah tetap menerima musda untuk sementara mengikuti ujian.
"Saya bilang, ini anak mau sekolah. Biar dulu belajar. Wali kelasnya bilang, iya bisa. Tapi musda tidak naik kelas. Itu wali kelasnya bilang," kata Mamat lagi.
"Saat itu saya tanyalah Musda, maukah dek sekolah tapi tidak naik kelas. Anak ini mau kok," tambahnya.
Kedua kali Mamat harus kembali meninggalkan Musda di sekolah untuk mengikuti ujian. Setelah pukul 10.00 WITA, ujian selesai dan Musda pulang ke rumah.
Kisah sedih Musda berlanjut, saat sampai dirumah, Musda kembali menangis. Meski pun ia berhasil kembali mengikuti ujian di kelasnya. Namun kata Musda, ia tetap menerima perlakuan yang menurut Musda menakutkan.
"Pas Abang pulang, aku ditarik sama Bapak Taufik, itu guru Olahraga ku. Aku takut bang, sakit tanganku di bawa ke atas. Baru pas aku duduk, guruku bilang aku geram sama Musda, sambil kepal-kepal tangannya," tangis Musda
Editor : Muhammad Andi Setiawan