Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta negara-negara yang "tidak ramah" kepada Rusia untuk membayar impor gas dalam rubel, sebuah langkah yang sejauh ini hanya dilakukan oleh beberapa pembeli.
Gazprom sendiri mengaku tidak menangguhkan pasokan ke Polandia, tetapi Warsawa harus membayar gas dari sana sesuai dengan "pesanan pembayaran" yang baru.
Ia menolak berkomentar tentang Bulgaria. Andriy Yermak, kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Rusia "memulai pemerasan gas Eropa". “Rusia sedang mencoba untuk menghancurkan persatuan sekutu kami. Rusia juga membuktikan bahwa sumber daya energi adalah senjata.
Itulah mengapa Uni Eropa perlu bersatu dan memberlakukan embargo pada sumber daya energi, merampas senjata energi Rusia dari Rusia,” urainya.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang diluncurkan pada 24 Februari, telah menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka, kota-kota menjadi puing-puing, dan memaksa lebih dari 5 juta orang mengungsi ke luar negeri.
Editor : Muhammad Andi Setiawan