"Sebagai manusia, pastinya ada perasaan takut juga saat harus menerobos banjir, apalagi di tengah malam. Tetapi, sebagai bidan tentunya saya harus berani melintasinya demi bisa melayani masyarakat yang membutuhkan," tutur Mega Armini.
Dari pengakuan Mega Armini, tak hanya menerobos banjir dia kadang pergi menolong warga pada tengah malam dengan melewati hutan lebat, dan jalan yang berlumpur.
Sebagian jalan di desanya sulit dijangkau dengan mobil, dan masih masuk kawasan hutan, sehingga belum memiliki aksesbilitas yang baik. Di antara rasa lelah, dan takut yang harus dilawannya, ada kebahagiaan bagi Mega Armini dapat mengabdikan diri untuk masyarakat di desanya.
Bahkan, sejak kecil dia sudah bercita-cita menjadi bidan desa, dan mengabdikan diri untuk masyarakat di desanya.
Dia berharap, ke depan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dapat memberikan kebijakan khusus di desanya, dengan meminjamkan sebagian lahan hutan untuk jalan akses menuju dua dusun, sehingga warga desa dapat dengan cepat menjangkau Puskesmas.
Editor : Muhammad Andi Setiawan