Dukungan dan bantuan dari negara Rusia kepada kaum separatis di Donestk dan Lohan tersebut tidak terjadi kalau Ukraina dibawah Presiden Viktor Yanukovich yang pro Rusia tidak dijatuhkan oleh gerakan politik yang pro dengan Barat pada tahun 2014 yang lalu.
Tampilnya pemerintahan baru Ukraina yang pro dan kompromi dengan Barat. Inilah yang mendorong invasi Rusia ke semenanjung Krimea yang berada di Laut Baltik pada tahun 2014 yang lalu.
Seperti halnya dua propinsi diatas, penduduk Krimea yang terletak disebelah selatan Donestk umumnya bertutur dalam bahasa Rusia.
Aneksasi terhadap Krimea didasarkan pada kepentingan Rusia.Yang berguna untuk mempertahankan pangkalan Angkatan Laut Rusia yang berada di Laut hitam yang berpusat di Sevastopol sejak tahun 1873 ( era Tzsar ). Pangkalan AL tersebut merupakan posisi strategis bagi negara Rusia untuk menggerakkan Armada Laut ke Lautan Tengah jalur Selat Bosporus, Turkey.
Bagi AS dan NATO,Negara Ukraina mempunyai nilai posisi strategis, Selain letak geografisnya yang berbatasan dengan Rusia, juga mempunyai Sumber Daya Manusia.
Negara Ukraina terkenal unggul dalam penguasaan teknologi mutakhir terutama nuklir dan kaya dengan bahan tambang strategis. Wilayah Ukraina juga merupakan bagian penting dari jaringan pipa suplai atau pipa gas dari Rusia menuju bagian Eropa Barat.
Balkanisasi negara Rusia terhadap negara Ukraina jelas sebagai bagian dari strategi Rusia yang berguna untuk mencegah wilayah Ukraina dijadikan sebagai garis depan NATO yang berhadapan langsung dengan Rusia.
Dengan demikian bagi Rusia, penguasaan politik dan militer terhadap Krimea, Donestk dan Lohansk merupakan “ vital interest”, yang tidak bisa ditawar lagi.
Editor : Muhammad Andi Setiawan