SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Rentannya penipuan atas nama investasi bodong serta banyaknya korban judi online membuat Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (PD MES) Kota Salatiga mengambil langkah untuk menyelenggarakan workshop pasar modal syariah di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam (PPTI) Al Falah Salatiga Sabtu,08-08-2024.. Bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kec. Sidomukti, workshop ini mengambil tema "Investasi Bodong, Kenali Investasi yang Aman untuk Semua Kalangan" dan bertujuan untuk meningkat kan literasi keuangan generasi muda lagar tidak mudah terjebak investasi bodong.
Fani Rifki Fuad, Kepala Bursa Efek Indonesia Wilayah Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa literasi keuangan di kalangan generasi milenial masih sangat rendah. Kondisi ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak anak muda mengalami kerugian akibat terjebak dalam investasi ilegal. Selain itu, Fani menyoroti bahwa permasalahan lain yang sering menimpa generasi muda adalah godaan dari judi online dan penipuan yang berpura-pura sebagai investasi.
"Generasi sekarang dengan rata-rata usia sekitar 20 tahun-an ternyata masih memiliki literasi keuangan yang sangat rendah, hasilnya saat ini banyak anak muda terjebak dalam arus investasi ilegal, investasi bodong, terseret judi online, serta penipuan berkedok investasi juga marak sekali menyasar generasi baru yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman" Jelas Fuad.
Untuk menghadapi permasalahan kejahatan yang terus berkembang di sektor keuangan dan finansial, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tampil sebagai garda terdepan dengan komitmen kuat untuk menghentikan siklus kejahatan tersebut. Dr. Wahab Zaenuri, Ketua 1 Pengurus Wilayah MES Jawa Tengah, menegaskan peran strategis MES dalam menjaga dan mengembangkan ekonomi, khususnya ekonomi syariah.
"Dengan usia yang sudah menginjak 23 tahun, MES berkomitmen untuk mengembangkan sayapnya selebar-lebarnya, karena kita memiliki tanggung jawab yang besar mengambil peran untuk menjaga ekonomi khususnya ekonomi syari'ah, karena jangan sampai ada satupun pihak yang dirugikan atau dimanfaatkan karena ketidaktauan" Tegas Zaenuri
Editor : Muhammad Andi Setiawan