Di pantai timur laut Taiwan di Yilan, seorang pemilik restoran Ukraina, Sergei Balagov, mengawasi rumahnya dari jauh. Keluarga Balagov masih ada di sana: seorang keponakan berada di Kharkiv, salah satu kota pertama yang menjadi sasaran, seorang paman dan bibi di tempat lain di Ukraina. Kakaknya ada di Rusia.
“Orang-orang siap untuk bertemu dengan penjajah,” katanya hanya beberapa jam sebelum rudal Rusia menghantam Ukraina. Dia takut orang Taiwan tidak.
“Perasaan saya situasi akan berubah drastis dalam pikiran mereka jika ada penjajah yang menginjak negara mereka dan mencoba memaksakan kehendak mereka,” ujarnya.
“Tapi mereka harus lebih bisa bertarung. Saat ini mereka cukup santai,” lanjutnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan