Bebe, seorang penjual buah dan sayur, sedang menurunkan sekantong kubis dari truk biru ke sepedanya. Ini adalah hari yang sibuk sebelum akhir pekan yang panjang, tetapi Ukraina ada di pikirannya.
“Saya sangat prihatin,” katanya dari balik topi jerami lebar dan masker wajah berbendera Taiwan, AS, Lithuania, dan Jepang, dengan pesan: “Terima kasih teman-teman.”
“Saya tidak tahu apakah AS cukup kuat untuk membantu melindungi Ukraina, jadi tentu saja saya khawatir tentang Taiwan,” ujarnya.
Bebe percaya semua diserahkan ke Taiwan untuk membela diri. “Jangan bergantung pada negara lain,” katanya. Dia menempatkan keyakinannya pada “presiden yang kuat” dan keinginan rakyat “untuk melindungi negara kita”.
“Taiwan bukan Tiongkok. Sama sekali tidak. Itu sangat penting,” tegasnya.
Lannie, seorang siswa berusia 20 tahun, mengatakan bahwa dia khawatir China tampaknya membantu Rusia, dan itu bisa berarti Rusia membantu China di kemudian hari.
“Saya tidak berpikir kita akan berperang hari ini, tetapi sekarang saya melihat semua yang terjadi, saya sedikit khawatir,” ujarnya.
Beberapa analis mengatakan momen ini adalah ujian khusus bagi AS.
“Jika AS dianggap bimbang atau tidak koheren atau acuh tak acuh terhadap kekhawatiran Eropa Barat tentang Rusia, maka itu dapat mengurangi niat dan kesediaan Eropa Barat untuk membantu AS di teater Indo-Pasifik juga,” kata Wen-ti Sung, seorang ilmuwan politik di Australian National University.
Editor : Muhammad Andi Setiawan