TAIWAN ,iNews.id- Serangan Rusia terhadap Ukraina menimbulkan kekhawatiran bagi Negara Taiwan. Sebagai titik potensial pemicu perang multinegara Taiwan khawatir adanya gelombang kejut dari China.
Minggu ini rakyat Taiwan telah menyaksikan ketakutan mereka saat melihat perang di Eropa timur, ketika pasukan Rusia – yang diperintahkan oleh sekutu Xi, Vladimir Putin – menyerang pada dini hari Kamis (24/2).
Mereka khawatir ancaman invasi China yang dipimpin Presiden Xi Jinping akan terjadi karena Taiwan dianggap sebagai wilayah yang harus menyatu dengan China.
Hal ini didukung jajak pendapat baru-baru ini yang cenderung mendukung kekhawatiran itu. Sebuah survei yang dilakukan sesaat sebelum invasi menunjukkan lebih dari separuh responden tidak takut perang atas Ukraina, dan 63% tidak berpikir Xi akan menggunakan gangguan itu untuk invasi ke Taiwan.
Invasi tersebut memicu solidaritas dari Taiwan. Pemerintah menyatakan berdiri dengan Ukraina, dan mengumumkan sanksi ekonomi yang tidak ditentukan terhadap Rusia.
“Prinsip penentuan nasib sendiri tidak dapat dihapus dengan kekerasan,” kata Wakil Presiden Taiwan, Lai Ching-te. Invasi itu juga memicu rasa takut.
Editor : Muhammad Andi Setiawan