“Sejak awal peserta didik kita sudah harus dibiasakan mengenai pentingnya mereka punya kesadaran bersama tentang kelestarian lingkungan, sekecil apa pun yang bisa dilakukan. Pada gilirannya ini akan berdampak global. Dan, salah satunya adalah menjaga alam dengan cara bagaimana lingkungan kita bisa terbangun dengan baik,” ungkapnya.
Sementara Robert Randall mengungkapkan tentang pentingnya para guru memahmai secara komprehensif seluk beluk project based learning di lapangan. “para guru harus mengetahui dengan detail tentang Project Based Learning, apa itu Project Based Learning, mengapa Project Based Learning harus diperkenalkan ke dalam kelas, apa perbedaannya dengan pendekatan pengajaran lainnya, bagaimna langkah-langkah guru untuk memperkenalkan Project Based Learning di kelas, dan persiapan apa yang harus dilakukan guru. Semua harus dikuasai dengan baik,” terangnya.
Menurutnya, jika guru berhasil menerapkan dalam kelas, dampaknya akan sangat bermanfaat bagi siswa-siswinya. “Sebuah keberhasilan reformasi kurikulum adalah manakala kurikulum mampu memberikan lebih banyak peluang bagi siswa untuk menerapkan apa yang mereka pelajari ke dalam konteks yang bermakna dan masalah-masalah praktis,” tuturnya.
“Guru harus memberi kesempatan kepada siswa-siswinya untuk menerapkan apa yang mereka pelajari pada konteks yang bermakna dan masalah praktis. Para siswa harus dilatih untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi,” tambahnya.
Acara webinar internasional ini dilakukan secara hybrid, diikuti 40 peserta secara tatap muka di Smart Classroom di Pusdiklat Teknis Kementerian Agama, 1000 peserta melalui zoom, dan 2600 peserta melalui live streaming, dipandu oleh Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Nurul Azkia, Ph.D.
Editor : Muhammad Andi Setiawan