get app
inews
Aa Read Next : Triwulan Pertama 2024, MOOC Pintar sudah Layani 633.675 Peserta

Kemenag Selenggarakan Webinar Internasional Implementation Project Based Learning

Senin, 11 September 2023 | 10:13 WIB
header img
Webinar internasional bertajuk Sharing Experience: Implementation of Project Based Learning oleh Kemenag, (Foto : Ist)

JAKARTA,iNewsSalatiga.id - Kementerian Agama melalui  Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan menggelar webinar internasional bertajuk Sharing Experience: Implementation of Project Based Learning. Webinar internasional ini menghadirkan nara sumber dari Australia, Robert Randall, advisor Inovasi dan former ACARA (Australian Curriculum Assessment and Reporting Authority), dan Joanne Dowling, Deputy Director INOVASI, dan Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki.

Kepala Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama, Amien Suyitno mengucapkan terima kasih atas inisiasi Pusdiklat Teknis menmyelenggarakan webinar tentang implementasi Project Based Learning ini. Menurutnya, webinar semacam ini sangat penting karena dapat membekali para guru dalam menyusun project, terutama dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. “Ini penting untuk membantu para guru menyiapkan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” terangnya di Jakarta (8/9).

Suyitno juga mengapresiasi webinar yang diselenggarakan bekerjasama dengan Inovasi ini. Inovasi adalah program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia, yang meliputi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta mitra-mitra di tingkat daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.

Pada kesempatan ini, Suyitno juga mengingatkan peserta tentang pentingnya penguatan kesadaran para pelajar dalam ikut merawat lingkungan. Menurutnya, para guru bisa mengambil peran untuk mengajarai siswa-siswinya peduli terhadap lingkungan. “Sejak dini para pelajar perlu dibiasakan turut serta mengambil peran dalam konteks menjaga lingkungan. Sekecil apa pun yang dilakukan para pelajar bisa berkontribusi dalam membangun sebuah lingkungan,” ingatnya.

Menurut Suyitno, warga dunia, termasuk Indonesia, saat ini ikut merasakan dampak perubahan iklim, mulai dari polusi, pemanasan global, efek rumah kaca, dan lainnya. Dalam konteks madrasah, climate change dapat dilihat dari perspektif fikih, tepatnya Fikih Lingkungan. Agama tidak hanya mengajarkan hal-hal yang bersifat kemanusiaan, tetapi keseimbangan manusia dengan alam.

“Sejak awal peserta didik kita sudah harus dibiasakan mengenai pentingnya mereka punya kesadaran bersama tentang kelestarian lingkungan, sekecil apa pun yang bisa dilakukan. Pada gilirannya ini akan berdampak global. Dan, salah satunya adalah menjaga alam dengan cara bagaimana lingkungan kita bisa terbangun dengan baik,” ungkapnya.

Sementara Robert Randall mengungkapkan tentang pentingnya para guru memahmai secara komprehensif seluk beluk project based learning di lapangan. “para guru harus mengetahui dengan detail tentang Project Based Learning, apa itu Project Based Learning, mengapa Project Based Learning harus diperkenalkan ke dalam kelas, apa perbedaannya dengan pendekatan pengajaran lainnya, bagaimna langkah-langkah guru untuk memperkenalkan Project Based Learning di kelas, dan persiapan apa yang harus dilakukan guru. Semua harus dikuasai dengan baik,” terangnya.

Menurutnya, jika guru berhasil menerapkan dalam kelas, dampaknya akan sangat bermanfaat bagi siswa-siswinya. “Sebuah keberhasilan reformasi kurikulum adalah manakala kurikulum mampu memberikan lebih banyak peluang bagi siswa untuk menerapkan apa yang mereka pelajari ke dalam konteks yang bermakna dan masalah-masalah praktis,” tuturnya.

“Guru harus memberi kesempatan kepada siswa-siswinya untuk menerapkan apa yang mereka pelajari pada konteks yang bermakna dan masalah praktis. Para siswa harus dilatih untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi,” tambahnya.

Acara webinar internasional ini dilakukan secara hybrid, diikuti 40 peserta secara tatap muka di Smart Classroom di Pusdiklat Teknis Kementerian Agama, 1000 peserta melalui zoom, dan 2600 peserta melalui live streaming, dipandu oleh Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Nurul Azkia, Ph.D.

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut