Meskipun dibesarkan dari latar belakang keluarga yang berporfesi sebagai pengusaha, namun Ilyya lebih tertarik untuk menjadi pengajar. Darah pengajar sekaligus ilmuan ini tampaknya secara genetikal menurun dari tiga orang.
Pertama, dari ayahnya, yakni Haji Akhsin. Meskipun Haji Akhsin adalah seorang pengusaha, namun pada masa di pesantren, Beliau merupakan santri kinasih dari KH. Sahal Mahfud Kajen. Ilyya mengaku, kedua orang tuanya (H.Akhsin dan Hj. Umi Hasanah) selalu memberikan doa dan support meskipun ia mengambil jalur profesi di luar tradisi pengusaha yang telah dirintis keluarganya.
Kedua, dari kakeknya (jalur ibu), yakni KH. Abdul Rozaq yang merupakan tokoh agama di Kabupaten Semarang. Ketiga, dari pamannya, yakni Drs. KH. Imam Baihaqi, M.Ag, yang secara ideologis sekaligus akademis “menuntun” pemikirannya.
Sejak tahun 2003, Ilyya mengajar di Fakultas Syariah IAIN Salatiga. Selama berkarir sebagai dosen di IAIN Salatiga, Ilyya pernah menjadi Ketua Program Studi al-Ahwal asy-Syakhshiyyah, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama (WD 3), serta Wakil Dekan Bidang Akademik (WD 1). Ilyya juga pernah menjadi Editor in Chief Jurnal Ijtihad dan Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Saat ini, Prof. Ilyya juga masih tercatat sebagai Sekretaris Umum Asosiasi Dosen Hukum Keluarga Islam (ADHKI) yang diketuai oleh Prof. Dr. Khoirudin Nasution dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Editor : Muhammad Andi Setiawan