SALATIGA,iNewsSalatiga.id – Berwisata selalu menghadirkan keceriaan. Perasaan menyenangkan itu juga dirasakan sekitar 100 santriwan dan santriwati Ponpes Al Hasan, Kota Salatiga, Sabtu (17/12/2022) lalu. Di hari itu, para santri pesantren yang berlokasi di Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo tersebut berwisata ke Kabupaten Pati dan Rembang.
Menariknya, tak sekadar berwisata, para santri Al Hasan ini juga melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama kharismatik di dua wilayah tersebut. Para santri menyebut dua kegiatan mengasyikkan ini istilah ‘zarkasi’ atau ziarah dan rekreasi.
Sekitar pukul 06.00 WIB, bus yang mengangkut para santri mulai berangkat dari Kota Salatiga. Setelah empat jam perjalanan, bus akhirnya tiba di Kabupaten Pati pada sekitar pukul 10.00 WIB. Destinasi pertama kegiatan zarkasi ini adalah Makam KH Sahal Mahfudz di Kompleks Makam Syekh KH Ahmad Mutamakkin di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. KH Sahal adalah ulama besar yang pernah dimiliki Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.
Selain di Makam KH Sahal Mahfudz, rombongan santri Al Hasan juga berziarah ke Makam KH Abdullah Zain bin Abdussalam atau dikenal dengan Mbah Dullah Salam di Desa Kajen. Mbah Dullah ini masih memiliki kerabat dengan KH Sahal.
Usai berdoa khusyuk di makam dua kiai karismatik ini, rombongan lalu menunaikan Salat Duhur dan Asar yang dijamak. Setelah itu, seluruh santri bersantap siang di sebuah rumah makan di Pati.
Selesai berziarah di Pati, santri Al Hasan kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Rembang untuk berekreasi. Lokasi yang dituju adalah Pantai KarangJahe, Rembang. Lokasi ini begitu dinanti-nantikan para santri karena lokasinya yang asyik. Di pantai ini, sejumlah santri tampak bermain ATV, main sepak bola. Tak sedikit santri yang berfoto-foto untuk kebutuhan instastory. Setelah beberapa jam bersenang-senang di pantai, akhirnya rombongan meninggalkan lokasi. Apalagi waktu kian sore dan objek wisata tersebut segera ditutup.
Di sore yang indah itu, rombongan kemudian bergerak menuju Masjid Jami' Lasem untuk melaksanakan Salat Magrib dan Isya. Karena saat itu hujan akhirnya beberapa santri membaca tahlil di lokasi tersebut setelah salat. Setelah itu rombongan kembali ke bus itu melanjutkan perjalanan ke rumah makan guna makan malam.
Makan malam pun harus bergantian antara santri putra dan putri karena hujan dan tempat yang tidak begitu luas. Setelah makan malam usai, penulis bersama rombogan melakukan perjalanan kembali pulang ke pondok di Salatiga. Perjalanannya menuju Salatiga cukup lama. Sekitar pukul 02.00 dini hari, rombongan akhirnya sampai di pondok kembali dengan selamat dan membawa kenangan indah nan sulit terlupakan. (*)
Editor : Muhammad Andi Setiawan