SALATIGA,iNews.id - Pada tahun 2021 Kota Salatiga tercatat mempunyai angka kemiskinan sebesar 5,41 persen, menjadikan Salatiga sebagai nomer 2 setelah Kota Semarang yang punya angka sebesar 4,56 persen.
Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho menyatakan, Kota Salatiga memiliki persentase penduduk miskin terendah kedua setelah Kota Semarang. Angka 5,41 persen hanya separuh dari persentase penduduk miskin Indonesia sebanyak 9,71 di tahun yang sama.
“Tidak perlu kepedean, kalau tingkat kemiskinan kota masih lebih rendah daripada standar nasional atau provinsi. Itu yang akan kita genjot terus dan kita kejar. Yang harus kita rawat adalah rasa peduli, rasa handarbeni semua unsur kepala SKPD, OPD, camat dan lurah,” kata Sinoeng, Selasa (18/10/2022).
Sekadar informasi, di Jawa Tengah ada sebanyak 12 kabupaten dan kota yang memiliki persentase penduduk miskin kurang dari tingkat kemiskinan nasional.
Sementara sebanyak 17 kabupaten berada di atas persentase penduduk miskin di Jawa Tengah dengan persentase penduduk miskin dari 11 persen hingga hampir 18 persen.
Di tengah keterbatasan kemampuan keuangan pemerintah, BAZNAS Kota Salatiga hadir sebagai salah satu alternatif solusi upaya pengentasan kemiskinan.
Sejak tahun 2018 sampai saat ini BAZNAS Kota Salatiga telah mentasyarufkan bantuan untuk pelaku UMKM di Kota Salatiga sebanyak 380 UMKM dengan nilai sebesar Rp570 juta dan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 47 unit atau sebesar Rp540 juta.
Lebih jauh Sinoeng mengatakan, pada awal tahun 2023 mendatang, Pemkot Salatiga akan mencanangkan bagi setiap OPD untuk bisa berperan aktif dalam penanganan kemiskinan di Salatiga.
“Rencananya pada awal tahun 2023. Tapi mulai dari sekarang silakan kepada OPD yang berani mengambil langkah untuk memberikan prioritas pada wilayah kemiskinan dan mana yang menjadi fokus. Bappeda sudah ada mapping kantong kemiskinan dari hasil kajian perguruan tinggi, tinggal kondisi tersebut untuk bisa dikeroyok bareng-bareng," ujarnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan