Saudi pun tidak serampangan. Semisal berdalih membuka kuota banyak itu demi membangkitkan perekonomiannya yang lesu. Gelaran haji sangat terbatas yang pernah digelar pada 2020 dan 2021 setidak-tidaknya jadi barometer dan modal awal bahwa pola pengendalian wabah selama ini tak salah. Bahkan saking begitu ketatnya Saudi menjalankan protokol kesehatan pada haji 2021 dan tidak menimbulkan bahaya terhadap jiwa jamaah, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah memberikan apresiasi yang tinggi. Ya, semacam pujian.
Praktis, haji tahun ini yang sudah di depan mata ini selain bagian ukiran sejarah dunia juga hakikatnya menjadi reputasi Saudi. Dengan berbagai strategi yang disiapkan seperti batasan usia, kewajiban vaksin, PCR, hingga pengaturan beribadah di Tanah Suci, Saudi jelas tampak tidak gegabah.
Saudi justru mengajak dunia untuk bersama termasuk Indonesia yang kebagian kuota 100.051 jamaah mengendalikan wabah tanpa menghilangkan kewarasan manusia, termasuk kewajiban dalam beribadah.
Oleh : Abdul Hakim
Jurnalis KORAN SINDO, Anggota Tim Media Center Haji 2022
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait