Lebaran dan Ketupat Opor Ayam Bukan Lagi Metaverse

Tim iNews.Id
Dosen  Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan FTIK, Marwanto, M.Pd, (Foto : Dok)

Orang tua juga tidak dapat bertemu dengan anak dan cucu-cucunya. Cerita orang tua tentang menyembelih ayam, membuat ketupat, dan memasaknya menjadi opor ayam hanya sebuah cerita melalui pesan singkat whatsapp atau melalui video call. Belum lagi apabila rumah merupakan daerah pesisir atau pegunungan. Hal itu akan menyulitkan dalam berkomunikasi dengan orang tua dan saudara di kampung.

Sebuah kebahagiaan dan kegembiraan dapat merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Pada dasarnya lebaran adalah momen bertemu, berkumpul, melepas rindu, waktu untuk rehat dan bersilaturahmi bersama keluarga, memohon maaf, saling memaafkan, serta berkunjung dan saling mengunjungi saudara di kampung halaman merupakan bagian dari tradisi lebaran yang melegenda dalam masyarakat Indonesia.

Sangat berbeda rasanya, apabila tidak diperbolehkan mudik. Sebuah kenikmatan semu dan suasana lebaran menjadi kurang sempurna. Maka, kembali diperbolehkannya mudik dan berlebaran tahun ini bagi perantauan disambut suka-cita oleh masyarakat. Mereka benar-benar dapat pulang kampung, sungkem, silaturahim dan menikmati ketupat opor ayam bersama keluarga di rumah. Nikmatnya lebaran dan ketupat opor ayam bukan lagi metaverse.


Oleh : Marwanto, M.Pd
Dosen  Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan FTIK



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network