Jajak pendapat yang dilakukan tahun lalu menemukan bahwa 60% responden tidak ingin pemerintah mereka menerima pengungsi lagi.
Bahkan ketika Kanselir Jerman Angela Merkel saat itu mengumumkan rencana menyambut puluhan ribu warga Afghanistan, Armin Laschet, pemimpin partai CDU Merkel, mengatakan kepada para pemilih bahwa tahun 2015 “tidak boleh terulang,” mengacu pada keputusan Merkel menyambut sekitar satu juta orang Timur Tengah dan migran Afrika.
Namun, 91% orang Jerman pada bulan Maret mendukung penerimaan pengungsi dari Ukraina. Ini dikombinasikan dengan Polandia dan Hongaria yang biasanya merupakan penentang keras imigrasi yang menerima ratusan ribu pengungsi Ukraina, telah mendorong para pakar dan aktivis liberal untuk menuduh negara-negara Eropa menerapkan “standar ganda” kepada para pengungsi, tergantung pada negara asal mereka.
“Tentu saja itu bukan kesalahan Ukraina, tetapi kami harus merefleksikan solidaritas kami jika itu hanya menargetkan orang-orang tertentu,” tegas Alaows.
“Bulan-bulan terakhir menunjukkan perlakuan berbeda terhadap pengungsi adalah mungkin, dan ini perlu secara sistematis ada di masyarakat kita,” ujar dia.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 23 April 2022 - 05:29 WIB oleh Syarifudin dengan judul "Banyak Pengungsi Afghanistan Diusir, Jerman Lebih Utamakan Warga Ukraina". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/751577/41/banyak-pengungsi-afghanistan-diusir-jerman-lebih-utamakan-warga-ukraina-1650661451?showpage=all
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait