Najat Al-Agha, merindukan pelukan putranya Diaa, yang telah berada di penjara Israel selama 30 tahun. Diaa, kini berusia 46 tahun, tergabung dalam gerakan Fatah yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas. Dia seharusnya dibebaskan pada Maret 2014, di bawah kesepakatan yang membuka jalan bagi dimulainya kembali negosiasi Palestina-Israel, tetapi Israel tidak mematuhinya.
Meskipun tiga dekade terakhir, yang telah menguras kesehatannya dengan berpindah antara mengunjungi penjara dan berpartisipasi dalam kegiatan mendukung para tahanan, Al-Agha (71) masih berpegang teguh pada harapan kebebasan untuk putranya.
“Pasukan pendudukan menangkap Diaa, yang berusia 16 tahun, dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Sejak itu saya merindukan kegembiraan sejati dalam setiap kesempatan. Bahkan makanan tidak lagi memiliki rasa karena lama absen di balik jeruji besi,” katanya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 19 April 2022 - 00:30 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "Kesedihan Ibu-ibu Palestina, Dilarang Besuk Anak di Tahanan Israel". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/747083/43/kesedihan-ibu-ibu-palestina-dilarang-besuk-anak-di-tahanan-israel-1650301440?showpage=all
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait