Jika kita mendambakan kehidupan yang tenang dan bahagia, berjumpa dengan Allah SWT yang Maha, maka hendaklah kita menjauhi perbuatan syirik. Baik itu yang tergolong syirik besar maupun syirik kecil seperti riya’ atau berharap amal dilihat dan dipuji/disanjung orang lain. Karena sesungguhnya syirik merupakan kezholiman yang besar dan dosa. Hanya ibadah/amal kebaikan yang semata-mata karena Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal yang diterima oleh-Nya, yaitu syarat harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat yang telah dituntunkan Rasulullah SAW.
Ketika manusia beramal kebaikan banyak dalam ukuran manusia, telah melakukan ibadah haji, ahli solat dan dzikir, ketika seseorang berdakwah kesana kemari dengan sangat fasih dan sangat lengkap dengan dalil-dalil Al Quran dan As Sunnah, namun jika di dalam hatinya yang ada adalah harapan agar dilihat dan dipuji/disanjung makhluk maka sia-sialah amalnya itu, bahkan bisa menyeretnya ke dalam neraka.
Demikianlah bahaya dari mencari penilaian makhluk. Padahal sehebat apapun manusia memuji kita, sebesar apapun manusia memberi penghargaan kepada kita, semua itu tidak ada-apanya dibandingkan dengan penilaian hakiki dari Allah SWT. Apa artinya penilaian makhluk jika di hadapan Allah kita tidak berharga, apa artinya pujian makhluk jika dalam penilaian makhluk kita tidak terpuji. "Ketika kita mengharap dari makhluk maka kita tidak akan dapat apa-apa, Sedangkan barangsiapa yang mendapat kedudukan tinggi di hadapan Allah, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan derajat tinggi pula di hadapan seluruh makhluk".
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait