Problematika Minyak Goreng di Negeri Kaya Sawit

Tim iNews.id
Kelangkaan minyak goreng,(Foto/Okezone)

Kenaikan harga minyak goreng ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang turut mempengaruhi. Salah satu faktor yang menyebabkan harga minyak goreng naik adalah naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit dunia. Naiknya harga CPO di pasar internasional turut berpengaruh terhadap harga minyak goreng dalam negeri. Sungguh ironis, Indonesia sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar nomor satu dunia tidak bisa mengendalikan harga minyak goreng dalam negeri.

Seharusnya pemerintah bisa mengendalikan harga minyak sawit dalam negeri untuk konsumsi rumah tangga tanpa harus terpengaruh oleh harga CPO dunia. Kabar yang beredar dikatakan juga bahwa kenaikan CPO dipicu hasil panen sawit yang menurun, sedangkan disisi lain permintaan minyak sawit dalam negeri terus naik. Permintaan minyak sawit dalam negeri yang tinggi ini untuk memenuhi salah satu program pemerintah, Program Mandatori Biodisel 30% (B30). B30 merupakan program pemerintah dalam pembuatan bahan bakar yang berasal dari minyak nabati.

Nah, minyak nabati untuk biodisel itu sumber utamanya berasal dari minyak sawit. Dengan demikian, selain karena faktor harga CPO dunia naik, program B30 pemerintah ikut “bertanggungjawab” terhadap kenaikan harga minyak goreng nasional.  Alangkah lebih bijaknya, pemerintah menghentikan sementara program B30 ini agar harga minyak sawit dalam negeri bisa benar-benar stabil.



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network