Ngeri! Terungkap Rekaman Suara Korban Penggandaan Uang di Banjarnegara Sebelum Meninggal

Oktaviani Eka Safitri
Penangkapan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara (foto : Okezone)


Dalam pesan suara tersebut Paryanto mengabarkan bahwa dirinya sedang ketakutan efek dari minuman ajaib yang diracik dan diberikan oleh Mbah Slamet.

"Kalau dishare loc, ini rumah orang tuanya atau rumahnya juga sama lah, takutnya kenapa-kenapa ayahnya gitu loh.

Lokasinya ini dimana. ini lokasi di rumahnya dia gitu loh. Masih satu rumah. satu kampung. Sekitar 100 meter dari rumahnya dia. sama saja, namanya kampung slamet," kata Paryanto dengan suara lirih.

"Kayanya sih waspada aja. ya dia sih pernah ngasih ayah 100 lebih, cuma ini buat waspada aja, takutnya namanya ayah kan gak punya temen, ga punya asisten, gak punya ajudan, gak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, makanya ayah agak sedikit ngeri gitu loh," katanya di voice note.

Korban merasa takut setelah mengalami sebuah kejadian di hutan. Terlebih ia merasa aneh dan janggal setelah mendapat minuman Pocari Sweat dari Mbah Slamet.

"Apalagi tadi di hutan ayah gak sadar, ayah ngantuk mulu abis minum Pocari Sweat, tidur lagi tidur lagi, sampai ayah lagi bersila nih sambil nunggu eh kepalanya langsung tidur di bawah, kan aneh," kata Paryanto.

Ia bahkan merasa seperti mabuk setelah minum.

"Kaya orang mabuk. bener kaya orang mabuk ayah ngomong sendiri kaya orang gila. yaudah yah, semoga selamet sampai tujuan dan sukses," katanya.

Berbekal keterangan anak korban yang pernah bertandang ke rumah dukun pengganda uang, polisi dapat menemukan rumah Mbah Slamet.

Polisi meringkus Mbah Slamet di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network