“Pondok pesantren di Kota Semarang banyak. Maka bagaimana kita mendorong pesantern untuk bersama-sama dalam mengatasi krisis pangan. Sebab diprediksikan pada tahun 2023 akan terjadi resesi global dengan adanya kesusahan bahan pangan,” katanya.
Ita, sapaan akrab Plt Wali Kota Semarang tersebut, mengajak pesantren untuk bergerak bersama dalam mengatasi persoalan tersebut. “Mari kita bergerak bersama untuk menjaga kedaulatan pangan,” tuturnya
Karena itu, ia pun memberikan kesempatan kepada pesantren untuk mengembangkan lahan yang ada di pesantren dengan berkebun. “Kita bisa langsung praktik berkebun seperti cara menanam. Kalau pesantren yang punya lahan besar, bisa kita bantu bego untuk mengolah tanahnya,” katanya.
Menurutnya, berkebun ini dilakukan santri selepas berkegiatan mengaji. Hasilnya untuk dikonsumsi santri sendiri. Selain itu, santri juga bisa memelihara ayam serta membuat eco enzim dari limbah sayur dan buah.
“Kita bisa memberikan pelatihan kepada santri. Jadi tidak perlu menunggu adanya Perda, untuk pelatihan seperti ini. Pengurus bisa mengajukan ke Pemkot dengan menghubungi Asisten II,” katanya.
Sementara itu Ketua DPC FKPP Kota Semarang Samsuddin, menyampaikan, setelah dilantik akan berkordinasi dengan pengurus untuk merumuskan program kerja. “Apa yang menjadi pesan amanat Ketua FKPP Jateng akan kita laksanakan, yaitu dengan berkhitmad melayani pesantren, para kiai, dan santri,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mohon dukungan semua pihak untuk keberlangsungan dan kiprah FKPP di Kota Semarang. Sehingga fungsi dari keberadaan forum tersbeut bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait