SEMARANG,iNews.id - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Jawa Tengah Dr. KH. Abu Choir, MA melantik dan mengukuhkan DPC FKPP Kota Semarang di Lantai VIII Gedung Much. Ihsan Balai Kota Semarang, Sabtu (29/10).
Hadir dalam pelantikan tersebut Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Katib Syuriah PCNU Kota Semarang KH In’amuzzahidin, sejumlah pejabat, dan pimpinan Ormas.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Abu Choir menyampaikan, pondok pesantren sebagai tempat pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Yakni SDM muslim yang tangguh dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagai nalar santri yang telah dicontohkan para kiai.
“Sejak dulu pesantren dikenal sebagai tempat penyemaian Islam rahmatan lil'alamin dan juga penyemaian untuk cinta negara. Dan itu yang tarus menjadi nalar dan kemudan harus kita perjuangkan. Sehingga santri itu menjadi agen strategis dalam mepertahankan negara,” katanya.
Karena bagi pesantren, menurut Gus Abu Choir, negara itu adalah hasil ijtihad para ulama. Atau negara itu sesuatu hasil yang ditinggalkan para ulama. Karena itu, santri mempuyai tanggung jawab untuk merawat dan mempertahankannya. Hal itu sebagaimana santri sebagai khodim yang harus taat dan patuh kepada kiai.
“FKPP merupakan forum yang mewadahi pondok pesantren lintas ormas, sehigga fungsi untuk berkhidmat melayani pondok pesantren, kiai, dan santri. Karena itu kepada temen-temen FKPP di semua tingkatan untuk berkhidmat dengan berbagai kemampuannya,” katanya.
Sementara Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan, pondok pesantren mempunyai peran strategis dalam mengatasi persoalan bangsa.
“Pondok pesantren di Kota Semarang banyak. Maka bagaimana kita mendorong pesantern untuk bersama-sama dalam mengatasi krisis pangan. Sebab diprediksikan pada tahun 2023 akan terjadi resesi global dengan adanya kesusahan bahan pangan,” katanya.
Ita, sapaan akrab Plt Wali Kota Semarang tersebut, mengajak pesantren untuk bergerak bersama dalam mengatasi persoalan tersebut. “Mari kita bergerak bersama untuk menjaga kedaulatan pangan,” tuturnya
Karena itu, ia pun memberikan kesempatan kepada pesantren untuk mengembangkan lahan yang ada di pesantren dengan berkebun. “Kita bisa langsung praktik berkebun seperti cara menanam. Kalau pesantren yang punya lahan besar, bisa kita bantu bego untuk mengolah tanahnya,” katanya.
Menurutnya, berkebun ini dilakukan santri selepas berkegiatan mengaji. Hasilnya untuk dikonsumsi santri sendiri. Selain itu, santri juga bisa memelihara ayam serta membuat eco enzim dari limbah sayur dan buah.
“Kita bisa memberikan pelatihan kepada santri. Jadi tidak perlu menunggu adanya Perda, untuk pelatihan seperti ini. Pengurus bisa mengajukan ke Pemkot dengan menghubungi Asisten II,” katanya.
Sementara itu Ketua DPC FKPP Kota Semarang Samsuddin, menyampaikan, setelah dilantik akan berkordinasi dengan pengurus untuk merumuskan program kerja. “Apa yang menjadi pesan amanat Ketua FKPP Jateng akan kita laksanakan, yaitu dengan berkhitmad melayani pesantren, para kiai, dan santri,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mohon dukungan semua pihak untuk keberlangsungan dan kiprah FKPP di Kota Semarang. Sehingga fungsi dari keberadaan forum tersbeut bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait