3. The Third Man Factor
Kondisi yang keras dan waktu pancaran sinar matahari yang bervariasi, diketahui bisa menyebabkan halusinasi di Antartika.
The Third Man Factor disinggung dalam puisi TS Eliot tahun 1922 'The Waste Land' dan menggambarkan contoh di mana para penjelajah merasakan atau melihat kehadiran saat bayangan muncul disebrangnya.
Referensi khusus ini, terinspirasi oleh ekspedisi Antartika Ernest Shackleton di mana setiap anggota kelompok diyakini memiliki pengalaman yang sama.
4. Mayat (Dead Bodies)
Banyak penjelajah tewas pada abad ke-19 dan ke-20, ini menggambarkan kondisi di Antartika yang sangat keras. Tetapi, berkat kemajuan teknologi dan tindakan pencegahan lainnya, mengunjungi benua itu kini jauh lebih aman.
Tidak diketahui secara pasti banyak yang meninggal selama bertahun-tahun, dan dapat dipastikan bahwa tidak semua mayat telah ditemukan.
Namun, disebut ada ratusan mayat dibekukan dan dikubur di dalam es di Kutub Selatan.
5. Ikan Tembus Pandang
Ada banyak hewan berbahaya yang harus diwaspadai pengunjung, seperti anjing laut macan tutul dan orca. Tetapi, ada beberapa hewan kecil di Antartika yang berpotensi misterius dan sedikit menyeramkan.
Berkat lingkungannya yang unik, Antartika adalah rumah bagi beberapa makhluk yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di Bumi.
Misalnya, spesies baru ikan tembus cahaya ditemukan di air pada tahun 2014. Para ilmuwan terkemuka dulu berpikir bahwa tidak ada yang bisa hidup di laut di bawah lapisan es, yang tertutup es lebih dari setengah mil.
Namun, ikan kecil ini menentang pendapat itu. Ia mungkin bukan predator paling mematikan, tetapi kulitnya yang tembus pandang dan otaknya yang terlihat cukup untuk membuat beberapa orang takut.
Editor : Muhammad Andi Setiawan