get app
inews
Aa Read Next : Pertemuan Zelensky-Jokowi: Indonesia Diharap Damaikan Ukraina-Rusia

Rusia Invasi PLTN Chernobyl Milik Ukraina, Zelensky: Deklarasi Perang Melawan Seluruh Eropa

Sabtu, 26 Februari 2022 | 10:00 WIB
header img
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pasukan Rusia berusaha merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. (Foto: Dok/CBS News)

KIEV, iNews.id - Pasukan Rusia berusaha merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, lokasi bencana nuklir 1986.

Mengutip dari SINDOnews, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan hal tersebut melalui Twitter.

"Pasukan pendudukan Rusia berusaha merebut #Chornobyl_NPP," tweet Zelensky, beberapa jam setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina.

"Pejuang kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," sambungnya seperti dilansir dari CBS News, Jumat (25/2/2022).

Zelensky menyebutnya sebagai "deklarasi perang melawan seluruh Eropa."

Bencana pada tahun 1986 adalah kecelakaan nuklir terburuk di dunia. Sebuah ledakan dan kebakaran di lokasi - sekitar 80 mil utara Ibu Kota Ukraina - mengirim radiasi ke udara, dengan jumlah besar terbawa ke Belarusia, Rusia dan Ukraina.

Puluhan orang dievakuasi dari daerah tersebut setelah kehancuran, dan sedikitnya 32 orang tewas karena ledakan dan segera setelahnya. Sekitar 11.000 kasus kanker tiroid mungkin terkait dengan bencana tersebut, menurut laporan tahun 2016 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pembangkit listrik itu telah dinonaktifkan dan tempat perlindungan menutupi reaktor untuk mencegah kebocoran radiasi. Area di sekitar reaktor pun terlarang untuk umum.

Rusia meluncurkan serangan luas ke Ukraina pada hari ini, menghantam kota-kota dan pangkalan militer dengan serangan udara atau tembakan. Pemerintah Ukraina mengatakan tank dan pasukan Rusia meluncur melintasi perbatasan dan menuduh Moskow melancarkan “perang skala penuh.”

Zelensky mengatakan negaranya telah menderita "kerugian serius" pada tahap awal serangan Rusia. Seorang penasihat mengatakan sedikitnya 40 orang telah tewas, Radio Free Europe melaporkan, tetapi media lain menyebutkan jumlah korban lebih tinggi.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut