JAKARTA,iNews.id - Sampai saat ini PDIP masih belum mengumumkan calon yang akan diusungnya dalam Pilpres 2024 mendatang, namun sudah ada beberapa nama yang akan diprediksi maju. Puan Maharani dan Ganjar Pranowo menjadi kandidat terkuat yang akan diajukan oleh partai PDIP.
selain itu Kabar PDIP akan bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga semakin menguat setelah pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada Sabtu (8/10/2022)
Namun, siapa calon presiden (capres) yang akan dicalonkan PDIP masih menjadi pertanyaan besar.
Terkait hal ini, Pengamat Politik dari Citra Institut Yusa’ Farchan menilai, Golkar dibutuhkan oleh PDIP, meskipun PDIP cukup 20% presidential threshold, pemerintahan yang terpilih akan lebih kuat jika bersama dengan Golkar.
"Ketimbang PDIP maju sendiri dengan bergabungnya Golkar, pemerintahan akan lebih stabil dan kuat,” kata Yusa’ kepada wartawan yang dikutip, Rabu (12/10/2022).
Soal capres, sebelumnya Yusa’ melihat, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru yang menduetkan Ganjar Pranowo dengan Airlangga, yang mana duet tersebut paling populer jika dihadapkan dengan pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (Anies-AHY), dan Prabowo Subianto-Puan Maharani (Prabowo-Puan).
Menurut Yusa’, jika nama Ganjar yang lebih dipilih sebagai capres ketimbang Puan, ini semata-mata untuk menghadirkan capres yang populer. Sementara posisi Puan, Yusa’ melihat, Puan bisa diposisikan untuk menggantikan ibunya, Megawati Soekarnoputri di posisi Ketum.
"Puan bisa memanfaatkan atau didorong untuk mengambil alih atau estafet kepemimpinan Bu Mega di internal PDIP, sehingga Mbak Puan tidak kehilangan kapasitas kepemimpinan politik formalnya," ungkap Yusa’.
Editor : Muhammad Andi Setiawan