JAKARTA,iNews.id - Telah menjabat selama lima tahun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengakhiri masa jabatannya pada 16 Oktober nanti. Selama kepemimpinannya Anies telah berhasil merubah dan membenai Ibu Kota.
Capaian Anies ini diungkapkannya saat mensosialisasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/9/2022).
“Saya ingin garis bawahi saat Saya masuk pertama kali di Balai Kota apa tantangan utamanya? Kita punya tantangan utamanya, ada 16 juta motor, ada 3,5 juta mobil, penduduknya 11 juta. Ini catatan di Polda Metro Jaya. Kita juga menemukan segregasi. Tanpa kita sadari Jakarta tersegregasi, ada kampung ada kompleks, ada makmur ad pramakmur yang itu ada di dalam cluster masing-masing dan satu sama lain tidak terkoneksi. Ini fakta. yang itu tidak terkoneksi. Ini fakta,” kata Anies, Rabu (21/9/2022).
Kemudian, Anies mengatakan Jakarta juga paling berpolusi serta sering terjadi banjir.
“Kemudian kita juga tempat kita dimanja paling berpolusi walaupun itu bukan dari kita tapi kenyataan itu ada, kemudian tempat yang sering mengalami banjir besar. Dan sebagian dari ini semua makin map disaster bukan sepenuhnya natural disaster,” katanya.
Oleh karena itu, Anies menegaskan menyelesaikan persoalan Jakarta jangan symtomatis. Symtomatis artinya bukan mengobati gejalanya, tapi penyakitnya.
“Jadi kalau badan panas karena infeksi jangan dikasih (obat) Panadol saja sehingga panasnya turun, tapi infeksinya yang harus disembuhkan, jadi kita melihat apa akar masalahnya,” katanya.
1. Pengguna Transportasi Umum Meningkat
Anies mengatakan beberapa hal yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir ini, pertama adalah soal transportasi umum meningkat. Peningkatan jumlah penumpang dalam dua tahun terakhir jika dibandingkan dengan tahun 2018.
Dimana di tahun 2017 hanya terdapat 144 juta penumpang, lalu meningkat di tahun 2019 menjadi 288 juta penumpang. Sementara jumlah penumpang harian tertinggi terjadi pada 2020 yaitu sebesar 1.006.579 penumpang.
“Kita ga usah bangga armada nambah, karena punya uang untuk beli itu, kalau penumpangnya naik 3 kali lipat berarti terjadi perubahan perilaku masyarakat yang semula naik kendaraan pribadi menjadi naik kendaraan umum. Ini contoh,” katanya.
2. Layanan Transportasi Melonjak
Anies mengatakan layanan transport melonjak 2 kali lipat hingga 85% coverage dimana pada tahun 2017 hanya 42%. “Itu yang menjadi orang mau naik kendaraan umum. TomTom traffic index, peringkat kemacetan penurunanan 2017 termacet ke-3, 2021 di (posisi) 46. Dapet sustainable transport award 2021,” ungkap Anies.
Editor : Muhammad Andi Setiawan