HANZEL, seorang mantan aktivis rumah ibadah mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Hanzel mantap masuk Islam usai mendengar lagu dari Wali Band berjudul 'Tobat Maksiat'.
Kala itu Hanzel sedang berjalan-jalan seperti biasa. Kemudian dia mendengar lagu band Wali 'Tobat Maksiat' menggema di seluruh tempat. Mendengar irama dan liriknya yang mendalam, ia pun terngiang-ngiang. Bahkan, dirinya langsung mengunduhnya di ponsel.
"Kok enak banget ini lagu. Lama-lama di handphone lagu lain terkikis, jadi lagu Wali semua. Mulai dari situ, dengan syiarnya Wali, benar-benar nyampe di hati liriknya," katanya, dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas, Senin (1/8/2022).
Kisah Hanzel dapat hidayah Islam gara-gara dengar lagu Wali Band 'Tobat Maksiat'. (Foto: YouTube Ngaji Cerdas)
Belum berhenti di sana, hidayah lain kembali datang lewat mimpi. Di dalam mimpinya, Hanzel melihat sosok bersorban dengan wajah bercahaya mengenakan pakaian serbaputih. Sosok itu memberikan Alquran. Anehnya, mimpi itu datang nyaris setiap minggu.
"Aku bangun-bangun, wallahu a'lam, nangis. Itu bisa 10 kali setiap minggu pasti ada. Gua pikir itu mungkin karena lagu Wali," ujarnya.
Hanzel yang semula taat dengan agama yang dianutnya lantas merasa dilema. Hatinya bergejolak untuk mempelajari agama Islam. Namun, ia yang masih kecil itu tidak tahu-menahu harus berbuat apa. Alhasil, dia pun mengabaikan hidayah itu.
"Mau enggak mau ya sudah aku ikuti alurnya. Sampai suatu ketika lulus SMP, pindah ke Cibinong, Bogor. Dari banyaknya SMA, orangtua justru memilih SMA yang ternyata kepala sekolahnya Kiai Haji. Jadi, Islam-nya kental banget," ucap Hanzel.
Puncaknya terjadi saat Hanzel duduk di bangku kelas 2 SMP dan mengikuti kegiatan keagamaan. Bukannya fokus menyimak ajaran sang pembina, dia malah asyik mendengar tausiyah Islam dari speaker masjid sekolah.
Mulai dari situ, dirinya tersadar akan hidayah Islam. "Setiap sudut tuh kayak ketemu Islam," ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, ia makin antusias belajar agama Islam. Hanzel bahkan sampai berbohong izin ke kantin demi pergi ke masjid. Di momen pertama ke masjid itu, dirinya mengaku merasa tentram dan nyaman. Terlebih lagi pengurus di sana sangat ramah.
"Sampai ada kakak-kakak pembina rohis nyeletuk, 'Barang siapa yang menyakiti dia, sama saja menyakiti aku.' Gila, aku direspons baik banget, welcome enjoy, dan aku nyaman banget di situ," ujarnya.
Dia pun makin mantap masuk agama Islam. Akhirnya pada 2016, tepatnya di usia 19 tahun, Hanzel mengucap dua kalimat syahadat dan resmi menjadi mualaf. Kini dia mengaku hatinya menjadi lebih tenang.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Muhammad Andi Setiawan