"Kami tidak punya uang. Setiap kali tiba waktunya untuk membeli susu bubuk, kami tidak punya uang tunai. Kami makan satu kali, dan tidak ada uang tersisa untuk yang berikutnya," terangnya.
Dia menambahkan bahwa anak itu tidak dapat ditinggal bersama ayahnya karena dia "tidak peduli" dan menghabiskan seluruh waktunya bermain game online.
"Saya mencoba membiarkannya keluar ketika tidak ada pelanggan di sekitar. Saya tahu anak saya sangat menderita,” lanjutnya.
Tahun lalu, Presiden China Xi Jinping mengklaim bahwa China telah menghapuskan kemiskinan ekstrem, dengan mengatakan bahwa pemerintahnya telah mengangkat "98,99 juta orang" di daerah pedesaan yang miskin dari kemiskinan.
Pada tahun yang sama, pemerintah China mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak, memberlakukan perubahan kebijakan penting untuk memungkinkan orang memiliki hingga tiga anak. Tetapi banyak pasangan di China mengatakan mereka tidak mampu untuk memulai keluarga, sebagian karena tingginya biaya membesarkan anak.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait