"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata direktur energi berjangka Bob Yawger di Mizuho.
Adapun sejalan dengan penurunan produksi industri yang tidak terduga, China memproses 11 persen lebih sedikit minyak mentah pada April, dengan throughput harian terendah sejak Maret 2020.
Sehingga bensin berjangka AS kembali ke level tertinggi sepanjang masa pada Senin (16/5/2022), karena penurunan stok memicu kekhawatiran pasokan.
"Harga minyak akan tetap bullish, terutama kontrak jangka pendek WTI, karena harga bensin AS terus naik di tengah melemahnya impor produk minyak dari Eropa," ucap kepala analis Kazuhiko Saito, di Fujitomi Securities.
Di mana harga minyak juga mendapat dukungan karena para diplomat dan pejabat Uni Eropa menyatakan optimisme akan mencapai kesepakatan tentang embargo bertahap minyak Rusia meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan di Eropa timur.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait