Shanghai Perpanjang Lockdown, Masyarakat Marah Dengan Aturan Karantinanya

Kevi Laras
Shanghai lockdown kembali picu kemarahan rakyatnya,(Foto : shuterstock)

Meningkatnya jumlah penderita Covid-19 di Shanghai yang mencakup jumlah sekitar 13.000 lebih, membuat otoritas Cina memperpanjang masa lockdown di Shanghai. 

Keputusan tersebut memicu meningkatnya kemarahan publik atas aturan karantina. Kebijakan sekarang mencakup seluruh kota setelah pembatasan di distrik barat kota, sempat juga diperpanjang, awalnya berakhir pada hari Selasa di distrik barat kota, namun sekarang diperpanjang hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Selain itu, kebijakan karantina di sana telah dikritik karena memisahkan anak-anak dari orang tua dan menempatkan kasus tanpa gejala di antara mereka yang memiliki gejala. Beberapa ahli kesehatan masyarakat mengatakan bukan lagi strategi yang efektif.

"Saya tidak berpikir ini adalah ide yang baik karena lebih dari 24 bulan memasuki pandemi, kita tahu lebih banyak,” kata Jaya Dantas, Profesor Kesehatan Internasional di Universitas Curtin di Australia dilansir Channel News Asia.

Sehubungan dengan ini, ribuan penduduk Shanghai telah dipindahkan di fasilitas "karantina pusat" yang belum sempurna setelah dites positif, apakah mereka bergejala atau tidak.

Shanghai memberlakukan pembatasan ketat pekan lalu, ketika pihak berwenang berjuang untuk melawan wabah Covid-19 di kota itu.

“Saat ini, pencegahan dan pengendalian epidemi Shanghai berada pada tahap yang paling sulit dan paling kritis,” kata Wu Qianyu, seorang pejabat di komisi kesehatan kota.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network