“Saya ini anak petani. Jadi saya tahu bagaimana di daerah-daerah pertanian di Sumatera itu ketika harga komoditas naik. Perekonomian bergerak di daerah-daerah, di kampung-kampung,” tegasnya.
Menurut Piter, selama ini pemerintah tidak tepat dalam menanggapi masalah minyak goreng. Hal itu dikarenakan cara pandang yang tidak tepat. Secara ekonomi, dampak kenaikan minyak goreng sebenarnya lebih kecil daripada dampak yang bisa dinikmati dan manfaat yang didapat dari kenaikan CPO.
“Makanya saya sangat menyesalkan kebijakan pemerintah yang terlalu emosional melarang ekspor CPO. Ya itu manfaat dari kenaikan CPO jauh lebih besar daripada beban yang kita ditanggung oleh kenaikan minyak goreng,” pungkasnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait