Semua orang yang hidup ini memiliki jatah waktu yang sama 24 jam dalam sehari semalam. Jadi masalahnya bukanlah waktu, tapi siapa yang bisa lebih pintar dan proposional dalam mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan ibadah, amal sholih, saling tolong menolong dengan sesama, toleransi antar agama dan lainya tentunya dengan semangat fastabikul khairat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّا ذَا تَكْسِبُ غَدًا ۗ وَّمَا تَدْرِيْ نَـفْسٌ بِۢاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal." (QS. Luqman 31: Ayat 34).
Kita harus bersyukur kepada Allah, bahwa sebuah riski dan keberkahan yang luar biasa, kita masih bisa bertemu Ramadhan tahun ini, banyak saudara-saudara kita yang telah mendahului di panggil Allah yang maha, sehingga tidak dapat betemu serta melaksanakan ibadah di bulan yang mulya ini.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait