Pukul 15:41 kemudian Ade Armando dan tim kemudian mundur ke dinding pagar DPR. Mereka didatangi massa yang mendorong-dorong Ade Armando.
Kemudian Tim liputan bergeser ke sebelah kiri depan gedung DPR. Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif. "Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim. Sepertinya pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas," ungkap Nong Darol.
Anggota tim liputan berusaha melindungi Ade Armando yang terus menerus diserang dan dipukuli tapi tim kemudian terjatuh dan terpental. "Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan. Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan," ucap Nong.
Setelah diamankan dan ditarik ke dalam gedung DPR oleh pihak kepolisian, Ade Armando mendapatkan penanganan dokter polisi pada jam 16:10 WIB. "Saat itu Ade Armando kondisinya sadar, bisa berkomunikasi dan menghubungi keluarganya. Karena ada penyekatan massa, Ade Armando baru bisa dievakuasi dan sekitar jam 18:00 sampai ke RS," jelas Nong Darol.
Akibat tindakan kekerasan yang dialaminya, Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. "Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya. Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Dia juga beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," kata Nong.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait