Kita harus bisa mengingat dan berkaca kepada kekuatan pendahulu kita yang mampu bertahan menjaga keutuhan bangsa selama ratusan tahun lamanya tidak tergoyahkan, "kita harus mengingat Kerajaan Sriwijaya yang mampu eksis selama 800 tahun lamanya, apa lagi era sekarang eranya digital kita harus mampu lebih menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa" kata Sudarsana.
Di Indonesia yang majemuk pasti akan memunculkan perbedaan - perbedaan dalam cara pandang, perbedaan cara pandang yang ada pasti akan memunculkan sebuah perdebatan yang beresiko memunculkan sebuah konflik dan yang lebih parah adalah memunculkan tindak kekerasan.Oleh karena itu perbedaan itu harus diikat dengan kesatuan agar tidak muncul sesuatu yang membahayakan, dan kunci kesatuan multikulturul Indonesia ada di Pancasila.
Seharusnya di era transformasi digital ini bangsa Indonesia bisa lebih diuntungkan untuk mengembangkan pariwisatanya sekaligus mencontohkan kepada dunia luar wajah Indonesia yang bisa bersatu ditengah banyak perbedaan, "Keuntungan di era digital kita bisa mengembangkan pariwisata agar negara lain bisa belajar tentang keunggulan kita, karena persatuan Indonesia berpotensi bisa meningkatkan dampak positif dan membawa perdamaian bagi dunia" tambah Drs. Sudarsana.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait