“Mestinya komoditas ini menjadi komoditas prioritas, menjadi komoditas unggulan karena harusnya bangga tembakau memberikan sumbangsih yang besar. Saya meminta Kementerian terkait khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menggelorakan kontribusi yang besar ini,” ungkap Budidoyo dalam acara Webinar bertajuk Kedahsyatan Ekonomi Tembakau dan Cengkeh secara virtual, Selasa (5/4/2022).
Budidoyo berharap pemerintah dapat berpihak terhadap komoditas tembakau dengan menciptakan regulasi yang mendorong pertumbuhan IHT secara menyeluruh.
Menurutnya, IHT merupakan satu ekosistem industri yang memiliki ketergantungan antar lininya.
Kebijakan yang merugikan komoditas tembakau, lanjut dia, akan menghambat ruang gerak seluruh lini pada ekosistem IHT.
Misalnya kebijakan terkait cukai hasil tembakau (CHT) yang disebut Budidoyo akan sangat mempengaruhi kondisi petani tembakau.
Lalu, kenaikan CHT akan mendorong para pabrikan rokok mengurangi produksi sehingga serapan panen tembakau petani juga akan berkurang.
“Sumbangan dari tembakau besar, namun perhatiannya kurang. Kami tetap diminta memiliki kontribusi besar, namun ruang gerak kami dibatasi. IHT merupakan satu kesatuan mata rantai. Jadi, ketika ada kebijakan baik di hulu maupun di hilir, maka ini akan berimbas ke seluruh ekosistem industri," ungkapnya.
Budidoyo mencatat kontribusi yang besar tidak seimbang dengan perlakuan terhadap IHT.
Dia pun mendukung mendukung penuh ketika Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dirjen Perkebunan ingin membangkitkan kedahsyatan tembakau.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait