"Mangkanya saya bilang, pakailah empati, golekno saluran (carilah salurannya) tidak bisa banjir disini diselesaikan disini. Cukup jaman ku iki tok (cukup jaman saya), aku emoh lek onok banjir maneh (aku tidak mau terjadi banjir lagi), kalau terjadi ditempat yang sama kebacut berarti," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dedik Irianto menjelaskan bahwa pihaknya menerjunkan 11 unit untuk melakukan pemompaan dan penyedotan air di Jalan Raya Menganti Wiyung.
"Unit yang diterjunkan ada 11 unit dan yang terbanyak dari rayon 4 dan sekitarnya. Estimasi kerja, sesuai target Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) pokoknya jalan ini bisa dilewati sampai jalan ini normal," tuturnya.
Ia menerangkan, bahwa pemompaan dan penyedotan air ini berlangsung hingga larut malam, karena sempat terjadi kemacetan panjang akibat air mulai meluap ke jalan raya. "Karena banjir maka jalan ini macet, maka kita kurangi air hingga jalan ini bisa dilewati," terang dia.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Lilik Arijanto mengatakan bahwa faktor utama penyebab banjir di Kota Surabaya adalah curah hujan yang cukup tinggi, yang juga menyebabkan pohon tumbang.
Lilik menerangkan, bahwa pihaknya akan membuat pelaluan air, karena posisi tempat penampungan air (saluran Wiyung) lebih rendah dibanding dengan tingginya jalan raya. "Kita ke depan akan membuat saluran pembuangan atau crossing yang ke Kali Makmur dan harus ada tambahan lokasi lagi, jadi akan ada pelebaran dan pendalaman termasuk," katanya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait