Perjanjian Salatiga membuat terbaginya wilayah Kesultanan Mataram mwnjadi tiga, yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono I, Raden mas Said (Pangeran Sambernyawa), dan Pakubuwono III. Meskipun konflik internal kesultanan mereda, perjanjian ini merupakan bentuk adu domba VOC yang berdampak terhadap system ekonomi dan politik pada masa itu. Beberapa hal yang didapat VOC setelah penandatanganan Perjanjian Salatiga:
1. Kontrol Perdagangan: Salah satu dampak utama bagi VOC adalah peningkatan kontrol mereka atas perdagangan di wilayah-wilayah penting Jawa Tengah. Wilayah-wilayah perdagangan yang diberikan kepada VOC dalam perjanjian memberikan akses yang lebih luas terhadap jalur perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan. Ini memperkuat posisi ekonomi VOC sebagai pemain utama dalam perdagangan regional.
2. Penguatan Kekuasaan: Perjanjian Salatiga membantu VOC memperkuat posisinya sebagai kekuatan kolonial di wilayah tersebut. Pemisahan wilayah-wilayah Mataram dan perpindahan kekuasaan ke tangan VOC menciptakan dasar untuk pengaruh lebih besar dalam urusan politik dan ekonomi. Hal ini menguatkan dominasi VOC sebagai pemegang kendali atas sebagian besar wilayah Hindia Belanda.
3. Pertumbuhan Ekonomi VOC: Dengan mengamankan wilayah-wilayah perdagangan penting, VOC dapat mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Pengendalian lebih banyak wilayah perdagangan membawa keuntungan finansial yang signifikan bagi perusahaan tersebut. Keuntungan ini memungkinkan VOC untuk terus mengembangkan infrastruktur, armada kapal, dan sumber daya lain yang mendukung operasi perdagangan mereka.
4. Pemberian Hak Istimewa: Meskipun ada beberapa pembatasan yang diberlakukan kepada Pangeran Miji (Raden Mas Said) sebagai bagian dari perjanjian, VOC memberikan hak istimewa tertentu, seperti hak untuk mengadakan upacara penobatan raja dan menggunakan atribut kerajaan. Ini dapat dilihat sebagai upaya untuk menjalin hubungan yang menguntungkan dengan pihak lokal, sambil tetap mempertahankan kontrol atas wilayah-wilayah perdagangan.
5. Pengaruh Politik dan Diplomasi: Melalui perjanjian ini, VOC berhasil mengamankan dukungan dan perlindungan dari pihak lokal, yang secara tidak langsung meningkatkan stabilitas politik di wilayah tersebut. Ini juga menciptakan dinamika baru dalam hubungan politik dan diplomasi antara VOC dan pihak lokal.
6. Warisan Sejarah: Dampak jangka panjang dari perjanjian ini juga dapat dilihat dalam warisan sejarah Indonesia. Peran VOC dalam mengendalikan perdagangan dan kekuasaan di wilayah ini tetap menjadi bagian integral dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, dampak perjanjian ini menguntungkan VOC dalam mengamankan wilayah-wilayah perdagangan strategis dan memperkuat posisi ekonomi serta politik mereka di wilayah Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya.
Perjanjian Salatiga menjadi bagian dari sejarah dan tidak memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat saat ini. Namun, perjanjian ini tetap menjadi bagian penting dalam sejarah politik dan kekuasaan di Jawa.
Editor : Muhammad Andi Setiawan