Senada dengan Gus Yasin, Zuhar mahsun M.Si sebagai ketua panitia kegiatan pelatihan paralegal ini, mengungkapkan bahwa banyak dari pihak perempuan belum benar memahami tentang hukum yang ada hasilnya korban kekerasan menjadi kebingungan bagaimana harus menindaklanjuti kekerasan yang dialaminya
" Di momen hari Ibu ini Muslimat NU melaksanakan pelatihan paralegal, karena sudah banyak ditemui masyarakat belum memahami tentang hukum secara utuh, akhirnya mereka kebingungan ketika berhadapan dengan masalah hukum harus kemana dan dimana melaporkan, serta banyak dari para korban yang menganggap kekerasan yang dialaminya sebagai aib akhirnya takut dan tidak melaporkannya" ucap Zuhar
Sebagai Fasilatatornya, Yayasan Pemberdayaan Komunitas ELSA (Lembaga Studi Sosial dan Agama) dan LRC-KJHAM dari Semarang dihadirkan oleh PWMNU Muslimat Jawa Tengah guna memberikan materi dan pelatihan yang dibutuhkan bagi seorang paralegal sehingga mereka siap turun mendampingi para korban kekerasan.
Sementara itu Yuyun Affandi L.C., M.A sebagai perwakilan PWMNU Jawa Tengah menegaskan kegiatan pelatihan paralegal ini sangat strategis untuk memberikan solusi terhadap korban kekerasan yang sudah sangat sulit untuk dihentikan. Dirinya memaparkan saat ini dari data korban kekerasan yang sudah tercatat masih sangat sedikit jika dibandingkan kasus yang belum terungkap ke permukaan. Jadi melalui pelatihan paralegal ini para kader Muslimat NU Jateng diharapkan mampu membongkar kasus kekerasan yang masih tertutup.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait